Rabu, 06 Desember 2023

Guliran Waktu

Terkadang dunia tak seadil apa yang dipikirkan, dia bisa jahat maupun baik. Ada kalanya kita harus menerima apa dan bagaimana dunia itu tersedia. Kita hanya perlu menginjakkan kaki di atasnya, dan bergulir dengan waktu yang terdapat padanya. Waktu dunia memang tidak sama di semua bagian, tapi bertahanlah di waktu dimana kau ditempatkan. Ada kalanya waktu yang kau temapti membuatmu bahagia, ataupun menderita. Jangan salahkan dunia jika waktumu jahat pada dirimu, jangan juga salahkan waktu yang hanya bergulir diatasnya. Selain itu, jangan sakiti diri ketika merasa waktu dan dunia tak adil padamu, kamu bisa berbuat adil sendirinya tanpa ikut campur tangan dari mereka. Jadi, bertahan dengan guliran waktu walau itu penuh dengan jarum adalah hal yang membanggakan. Benar, membanggakan karena kamu mampu untuk menginjakkan kakimu yang sudah berdarah untuk terus mengikuti guliran waktu yang penuh jarum di atas dunia. 

Tidak ada salahnya jika dikepalamu banyak pertanyaan, atau banyak ketakutan yang berhinggap di hatimu seperti wabah. Tidak ada salahnya menuliskan kekhawatiran itu, berbagi itu adalah hal yang harus dilakukan agar mampu untuk mengikuti guliran waktu yang menyakitkan. Namun, jangan berbagi kepada detik jam yang selalu berputar, mereka tidak benar-benar mendengarkanmu, melainkan hanya formalitas semata. Tidak perlu menjawab pertanyaan dari jarum, kenapa menginjaknya walau kamu selalu merasa sakit, karena mereka tidak bakal pergi dan akan selalu membuat kakimu berdarah.

Semua darah yang dikeluarkan membuatmu terlihat semakin kuat, mereka tidak perlu tau harfiah akan dirimu. Cukup kamu dan darahmu, jarum akan beranggapan kamu sombong. Detik akan menganggap kamu cuek dan tidak peduli. Guliran waktu menganggap kamu tidak penting dan dunia akan melihatmu sebagai serangga yang tidak ada maknanya.

Martapura, 6 Desember 2023
~Raheria