Senin, 25 Februari 2019

Cukup Aku


Hai dunia, tak bisakah kau biarkan aku melewatu kedamaian. Perasaan ini datang seperti kobra yang setiap saat bisa membunuhku, menyesakkan. Ingin kuungkap namun tak ada yang peduli, aku sendiri dan berdiri pada hatiku yang mulai lemah. Beribu tanda tanya terngiang seperti nyamuk yang siap menyantap darah manis, tak ada jawab satupun. Semakin ku diam, maka perasaan ini mengahntui semakin dalam dan menyakitkan. Sampai kapan aku harus tetap diam dan berlagak tak apa-apa, aku lelah dengan kepura-puraan ini.


Ingin ku terjun dilembahnya air dan tenggelam, meninggalkan semua yang membuatku resah dan sakit. Tak bisa tenang dan ku tak tau harus berbuat apa lagi, ku hanya ngin bicara tak bisakah kau dengarkan dan mengerti sekali saja. Ini hati bukan batu yang bila dihempas akan pecah dan berdarah bukan hanya lecet dan tergores. Tak sadarkah kau, disini bukan seorang wanita yang menjalani kehidupan namun mayat yang bernyawa. Tangis pun tiba tak ada peduli hingga kini yang kudapat, aku berasa hidup sendiri.

~R_Hr~

Sabtu, 23 Februari 2019

Just You, No More

Tak ada seseorang yang dapat menyamaimu, aku tau dan aku pun sangat mengerti itu. Aku tak mengharapkan orang lain atau siapapun itu, walau dia adalah kamu dikelahiran berikutnya. 
Aku tak mau tau tentang semua yang terjadi pada saat ini, inginku menutup mata serta telingaku agar tak ada lagi kulihat maupun kudengar keinginan mereka untuk menggantikan posisimu. 
Aku tak bisa menerima jika semua itu terjadi, aku tak ingin, aku tak sanggup. Posisi itu hanya bisa untuk satu orang, hanya kau tak boleh yang lain. 
Itu mauku, tapi yang menyayangimu bukan hanya aku, aku sadar akan hal itu. Tapi, tak bisakah mereka berpikir tentang perasaanku? yang tak dapat terima jika mereka menyerahkan singgasana yang telah lama kau tempati kepada orang lain. 
Kadang ku ingin sekali berfikir bahwa yang selama ini terjadi, kejadian itu, semua hanya mimpi dan ilusi, dan kau pun datang dan kembali. Dengarkan aku, dengar apa yang kuucap dalam mimpiku serta kehidupanku.
Aku tak bisa berkata pada mereka bahwa aku tak terima dengan semua ini, ku katakan aku lebih baik sendiri tanpa ada orang lain yang mengisi tempatmu diduniaku. Namun, disisi lain aku tak ingin ada air mata dan kesedihan di matanya, aku harus bagaimana? Membiarkan singgasanamu diserahkan untuk orang lain begitu saja? Atau membiarkan tahta roboh dengan kata-kata? Hati ini terluka, aku tak mampu untuk ungkapkannya.

~R_Hr~

Selasa, 19 Februari 2019

Dunia Ambigu Mampir Lagi?



Kata apa yang tepat untuk mengungkapkan apa yang aku rasa, aku bertanya-tanya akan hal itu. Namun tetap saja tak kudapati jawabnya, bimbang pun mulai datang, perasaan yang labil pun menyelimuti hati. Aku mencoba untuk bercerita, tapi apa yang terjadi saja aku tak tau. Aku hanya merasa tanpa ku pernah mengerti apa arti dari semua. Aku lelah letih tak berdaya tak terpikir apa yang akan kulakukan, Aku merasa ada sesuatu yang hampir di hati dan pikiranku yang membuatku gelisah tanpa arah. Apa perasaan kehilangan? namun tak ada yang hilang atau pergi dariku. Perasaan apa ini?....

Dunia ambigu, dunia ababil, dunia yang tak jelas.Ya, aku sedang disitu. Tapi bukan untuk bersenang, aku terjebak dan tak bisa beranjak pergi, aku menunggu akan datangnya seorang pangeran yang memberikan tangannya untuk kupegang dan ikut bersamanya. Aku akan tetap menunggu waktu itu, aku sering memimpikannya....Hal yang selalu hadir dalam khayalku nyata itu harapku. Tak ku peduli dengan orang membiacarakan kewarasanku, aku ya aku. Aku mencintai diriku....

~R_Hr~

Minggu, 17 Februari 2019

Bimbang Selimuti Hati

Terhenti

Terus kuberjalan walau tak ada titik cahaya mengiringi
Dengan menunduk ku tetap yakin ini jalan yang benar
Tak ada ragu dan tak ada niat ku menoleh
Aku tau jalan ini tak semulus layaknya tanpa halangan
Ku sering terjatuh terinjak kerikil-kerikil halus 
Hingga ranting pohon yang membuatku luka
Yakin ku tetap kuat tak ada ragu datang hampiri hati
Namun...
Sekarang ku terhenti
Ada tembok penghalang tepat di depan ku
Ku tak bisa mendaki nya, terlalu tinggi dan rata
Tak ada tanjakan atau bebatuan untuk ku injak
Aku ingin menyerah...
Aku tak mampu mendaki tembok rata itu
Aku bukan spiderman yang mempunyai kekuatan laba-laba
Aku bukan superhero yang bisa terbang ke atas sana dan melaluinya
Aku hanya seseorang yang inginkan kedamaian
Aku....
Aku hanya seorang pemimpi
Tak jarang ku dibilang seperti orang gila
Aku tak peduli apa kata mereka
Aku ya aku...
Aku mencintai diriku, hanya diriku
Bukan kisah hidupku atau kehidupanku
Aku ingin membuatnya berbeda
Kucoba berdrama tak ada guna
Kucoba terima hati terluka
Aku bisa apa? tak satu pun

Banjarmasin, 17 Februari 2019










Haha, blog kali ini kita mulai dengan satu puisi karena yang menulis pun lagi bimbang akan hidupnya. Banyak sekali kebingungan yang mebuatku tak tau harus apa, berhenti disini atau tetap menjalaninya. Aku sudah mencoba untuk berkutik ke dunia sosial, menemukan banyak teman disana walau hanya teman online. Berbincang lalu berbagi whatsapp, bermain game, tapi itu serasa tidak nyata. Aku tetap merasa ada yang kurang sangat kurang, tapi apa?. Aku keluar dari zona ini, ku merasa sangat tidak nyaman. Tapi kenapa bimbang hampiri aku setiap saat, tak bosankah ia?. Terkadang ku bertanya akan alasan aku selalu merasa seperti ini, ada kah yang aku cari?. Apa yang aku cari? cinta? aku sudah mempunyainya. Namun, saat ini aku ingin mendapatkan rasa peduli, rasa kasih sayang, rasa diperhatikan, rasa nyaman.
Hanya itu....

Ok, begitu saja cerita saya kali ini karena ku tak tau harus menulis apalagi

~R_Hr~